“Endless rain, fall on my heart, kokoro no kizu ni.”
“Let me forget, all of the hate,
all of the sadness.”
Kenal sama X-Japan dari tahun
2013 lalu, namun cuma sekadar kenal satu lagu mereka yang berjudul Endless
Rain, itu pun tau ketika gue cari playlist tentang hujan dan Endless Rain
menjadi salah satu lagu yang direkomendasikan, maka jadilah Endless Rain
“nangkring” di playlist gue.
Setelah mendengar lagunya yang
cukup easy listening, dan cocok banget sama situasi emosi gue pada saat itu
yang gampang galau, akhirnya gue coba cari tentang mereka, dan ketika tau gue
langsung merasa “Kok dandanan mereka aneh gitu sih, norak gitu.", yang kemudian
gue baru tau bahwa penampilan mereka disebut dengan Visual Kei, mirip
penampilan gothic bagi masyarkat barat. Bahkan belakangan ini gue juga jadi
suka dengan band lain yang juga bergaya visual kei yaitu L`Arc~en~Ciel atau
Laruku.
Selama beberapa waktu lagu
Endless Rain masih ada di playlist gue, namun seperti yang sudah-sudah ketika
gue bosan maka lagu itu pun tergeser dengan lagu lain. Sampai akhirnya 8 tahun
kemudian gue mulai dengerin mereka lagi karena ga sengaja gue lihat lagi video
clip Endless Rain ketika berselancar di Youtube. Kemudian seperti bernostalgia
Endless Rain kembali “bertengger” di playlist gue.
Namun kali ini gue dibawa oleh rasa penasara untuk cari tau lebih jauh tentang mereka, ingin coba cari lagi lagu mereka yang mungkin akan gue suka. Jadi mulai lah gue ubek-ubek Wikipedia untuk cari tau tentang mereka, dan ini rangkuman secara garis besar yang udah gue dapet.
1. Dibentuk oleh dua orang yang bersahabat sejak masih Taman Kanak-kanak
Yoshiki Hayashi atau yang lebih dikenal dengan YOSHIKI dan Toshimitsu Deyama atau yang lebih dikenal dengan ToshI telah bersahabat semenjak masih Taman Kanak-kanak dan membentuk band ketika mereka masih Sekolah Dasar, tepatnya pada tahun 1977. Kebayang ga sih anak SD udah bikin band, beda sekali dengan masa SD gue yang masih suka cari belalang atau kecebong di sawah, hahaha. Memang ga bisa disamakan sih, karena dari kultur dan lingkungan hidup aja sudah beda dengan mereka.
Kemudian 8 tahun kemudian mereka baru memulai aktivitas mereka dengan merilis lagu berjudul I’ll Kill You di bawah rekaman Dada Records, dan pada 1987 akhirnya X Japan berada pada formasi yang lengkap yaitu Yoshiki (Drum & Piano), Toshi (Vocal), Hide (Guitar), Pata (Guitar), dan Taiji (Bass). Namun pada tahun 1992 Taiji memutuskan keluar karena berbeda pandangan dalam bermusik dan posisinya digantikan oleh Heath.
2. Sempat
mengalami perpecahan dan bubar selama lebih dari 10 tahun
Apa yang bakalan lo lakuin ketika lo berada di puncak kesuksesan lo? Jawaban yang wajar untuk pertanyaan ini biasanya akan meneruskan kesuksesan tersebut. Bagi X Japan, tahun 1995 adalah saat dimana mereka berada di puncak kesuksesannya, namun setelah menggelar Dahlia Tour sang vokalis ToshI justru memutuskan untuk hengkang. Sungguh keputusan yang sangat disayangkan bukan?
Karena ToshI sudah menjadi vokalis semenjak band awal terbentuk dan tentu sudah menjadi icon dari band itu sendiri, sangatlah mustahil untuk mencari orang lain yang bisa menggantikan posisi tersebut, sehingga dengan berat hati mereka memutuskan untuk bubar saja, dan hal itu dilakukan dengan cara menggelar konser The Last Live pada tanggal 31 Desember 1997 di Tokyo Dome.
Namun setelah hampir 10 tahun bubar, X JAPAN kembali melakukan pertunjukan perdananya di hadapan publik pada saat pengambilan gambar untuk PV terbaru mereka,"I.V.", di Odaiba Aqua City pada tanggal 22 Oktober 2007 tanpa kehadiran gitaris utama mereka, Hide. Yang meninggal tak lama setelah melaksanakan konser The Last Live.
3. Band
yang membangkitkan kembali gaya Visual Kei
Sempat gue
singgung di atas, band ini bergaya visual kei dimana terdapat make up yang
mencolok dan tatanan rambut yang tidak biasa serta gaya berpakaian yang cukup
rumit. Visual kei sendiri sebenarnya adalah gerakan protes yang dilakukan oleh
“masyarakat terbuang” pada masa pasca perang dunia kedua dimana pada saat itu
Jepang mengalami perubahan besar-besaran, dan komunitas tersebut menyampaikan
pendapat bukan hanya lewat mulut dan tulisan melainkan juga dengan
mengekspresikan penampilan mereka ketika mereka menyuarakan pendapat baik soal
politik sampai psikoligis.
Namun komunitas
ini perlahan-lahan menghilang karena kebanyakan dari masyarakat lebih memilih
bunuh diri ketimbang menyuarakan penderitaan mereka kepada pemerintah. Hingga
pada akhirnya pada tahun 1980-an gaya visual kei ini kembali dipopulerkan oleh
X Japan.
Sebenarnya gaya
visual kei ini tidak berpatokan pada jenis musik tertentu karena memang visual
kei lebih menekankan pada penampilan dan bukan pada aliran musiknya. Sebagian
dari mereka memainkan musik hard rock seperti Luna Sea, Dir en Grey, The Gazette,
Due'le Quartz, Plastic Tree. Kemudian band yang memainkan musik gothic dan
neoclassic seperti Versailles, Malice Mizer, Moi Dix Mois, Rentrer en Soi,
D'espairs Ray dan Phantasmagoria. Dan ada juga yang memainkan musik heavy metal
seperti Loudness, Buck- Tick, Sex Machine Gun. dan Ballad seperti X Japan
sendiri.
Oke baiklah,
kali ini gue akan merekomendasikan lagu apa saja dari X japan yang gue suka
setelah pencarian gue tentang mereka, tapi mungkin ga semua lagu mereka gue
rekomendasikan, karna gue memang bukan yang fanatic banget sampe semua lagu
mereka gue suka. Jadi ini lah lagu-lagu mereka yang selalu nangkring di
playlist gue :
0 Komentar