Problematika Kabur dari Rumah


Udah 2 minggu gue ga pulang ke rumah dan tetap di kontrakan, terhitung sejak 8 Maret, dan ketika gue nulis ini udah beranjak ke minggu ke-3. Niat untuk ga pulang ke rumah adalah biar gue bisa belajar untuk hidup sendiri dan sedikit demi sedikit melepas ketergantungan terhadap orangtua, hal ini emang udah terpikirkan sejak lama dan memang cowo seusia gue udah harus bisa untuk hidup terpisah dari orangtua meskipun belum menikah, ditambah dengan hasil obrolan dengan salah satu temen gue sebelumnya, mengakibatkan niat gue semakin kuat untuk tinggal terpisah dari orangtua.

Pada minggu pertama gue ga pulang Ibu gue bilang bahwa beliau dan bapak gue merasa kehilangan karena memang baru pertama kali ini gue lama ga pulang, sebelumnya paling lama gue ga pulang itu ya sekitar seminggu aja, sebuah sikap yang sangat wajar kalau orangtua merindukan anaknya.

Alasan minggu ini ga pulang adalah

karena memang ada acara yaitu salah satu teman gue semasa STM akan menikah dan lokasinya cukup jauh jadi untuk bolak-balik pulang ke rumah akan sangat capek, jadi ya diputuskan bahwa minggu ini gue ga pulang lagi, dan gue tau pasti Ibu gue akan merasa sedih.

Berat memang bagi orangtua apalagi seorang Ibu untuk melepas anaknya untuk tinggal terpisah, dan sebagai anak gue juga merasa cukup berat untuk meninggalkan rumah, pemikiran di kepala gue yang cukup "manipulatif" yang menghalangi gue untuk pergi dari rumah adalah, "Kalo pas lu lagi ga ada di rumah terus orangtua lu meninggal gimana?". Pemikiran seperti itu yang sering mengganggu gue, namun sekarang gue harus bisa menepis pemikiran kaya gitu karena kalau berpikirnya kaya gitu terus ya gue ga akan bisa tinggal terpisah dari orangtua dan sampai kapanpun gue ga akan bisa kemana-mana, dan juga saat ini gue udah bisa "membalas" pemikiran tersebut dengan berpikir, "Emang kalo lu ada di rumah lu bisa mencegah orangtua lu meninggal?". Maka untuk saat ini dengan perlahan gue mencoba untuk melatih perasaan dan pemikiran gue agar suatu saat gue bisa tinggal sendiri, dan pastinya gue akan kasih pengertian ke orangtua gue dengan lemah lembut biar mereka ngerti dengan keputusan gue untuk pergi dan tinggal terpisah dari orangtua.

Posting Komentar

0 Komentar