Jadi ceritanya gue habis nonton Live Action Yu Yu Hakusho, live
action dari anime dengan judul sama yang dulu pernah gue tonton ketika sekolah
dasar. Live action-nya baru muncul di Netflix dengan 5 episode tapi baru gue
tonton episode satu. Gue coba certain sedikit jalan ceritanya, jadi kalo ga mau
spoiler mendingan jangan baca ini ya (lagian emang ada yang baca? Wkwkwk).
Bercerita tentang Yusuke Urameshi, seorang siswa SMU yang urakan,
suka bolos sekolah dan suka berantem. Tapi di balik sifatnya yang kaya gitu
masih ada sifat baik yang dimiliki, di episode pertama ada beberapa adegan
dimana terlihat kalau dia sebenarnya baik, seperti ketika dia nyelametin
seorang anak yang lagi dibully sama empat orang. Kemudian ada adegan juga
dimana dia nyelametin seorang anak yang mau ditabrak mobil yang akhirnya
mengakibatkan dia meninggal.
Setelah ditabrak dan meninggal kemudian arwahnya didatangi
oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai malaikat maut yang bernama Botan,
tapi anehnya malaikat maut yang satu ini beda dengan di anime Death Note yang
buruk rupa dan amit-amit seremnya, malaikat maut yang ini manis dan cantik
dengan tubuh yang dibalut kimono.
Ia mengaku bahwa ia kesini untuk menjemput Yusuke ke Alam
Baka, alam selanjutnya tempat setiap makhluk hidup berpulang. Sesampainya di Alam
Baka ia dikenalkan dengan “bos” dari malaikat maut yang menjemputnya, yang
dikenal dengan nama Koenma.
Ketika menghadap Koenma, ia diminta untuk melakukan sesuatu,
yaitu menjadi detektif astral, yang tugasnya adalah membantu mengatasi masalah
yang dibuat oleh yokai atau iblis yang ada di Bumi. Yusuke yang memang dasarnya
adalah pemberontak tentu aja ga langsung mau dengan permintaan tersebut, ia
kemudian pergi menyendiri di atas gedung untuk berpikir. Pada saat itulah Botan
kembali datang dan membujuk ia agar mau jadi detektif astral. Tapi Yusuke tetap
ga mau, kemudian Botan kasih usul, gimana kalau kamu coba datang ke pemakamanmu
dulu, karena pada saat pemakaman adalah saat dimana semua orang yang
benar-benar peduli akan kelihatan, mungkin dari situ dia akan berubah pikiran,
dan akhirnya Yusuke pun menuruti usulan itu.
Pada saat pemakamannya, ia hanya melihat sedikit orang yang datang, Nampak ibunya yang sedang bersedih, nampak juga anak kecil yang dia tolongin, kemudian ada satu orang yang paling sedih yaitu teman perempuannya, temannya dari kecil yang selalu marah-marahin semasa dia hidup. Hingga akhirnya sampai pada adegan inti yang ga mau gue certain disini karena gue males, kalo mau tau ya tonton aja sendiri. Tapi akhirnya Yusuke menerima tawaran untuk jadi detektif astral dan akhirnya dia pun hidup Kembali.
Itulah kurang lebih garis cerita di episode satu, kalau mau
lengkapnya silakan ditonton aja sendiri. Tapi inti sebenarnya yang mau gue
bahas disini bukanlah live acton anime tersebut, namun hal yang gue pikirin setelah
nonton, gue berpikir kalau gue mati dan bisa melihat kondisi lingkungan sekitar
gue setelah kematian gue apa yang bakal terjadi. Apa yang bakal terjadi dengan
keluarga gue, dengan teman-teman gue, dengan barang-barang gue, itulah yang gue
pikirin, dan gue akan coba ngayal apa
yang bakal terjadi setelah gue mati, dengan ditemani lagu Knocking on Heaven’s
Door gue coba tuliskan disini.
Orangtua pastinya sedih, terutama nyokap yang kalau kemana-mana
maunya dianterin sama gue
Ga ada orangtua yang ga sedih ketika anaknya meninggal. Yaaaa,
mungkin ada sih sedikit yang ga sediht tapi kebanyakan bakalan sedih. Gue membayangkan
keluarga gue, terutama orangtua gue yang pastinya bakalan sedih dengan
meninggalnya gue, gue juga ga tau berapa lama ibu gue bakal nangis dan berapa lama
dia bakalan move on dan menjalani kehidupan seperti biasanya. Tapi pastinya
kalo gue bisa melihat mereka setelah gue mati seperti halnya Yusuke yang
melihat ibunya setelah ia mati, gue akan melihat ibu gue banyak nangisnya.
Teman-teman, ah iya gue masih punya teman walaupun sedikit
Jujur aja sampai saat ini kalau ditanya siapa teman terdekat
gue pastinya gue akan menyebutkan nama dua orang yang mungkin udah ketahuan
mereka siapa, sisanya teman-teman lain adalah teman biasa yang gue perlakukan
sebagaimana mereka memperlakukan gue, ga kurang dan ga lebih.
Dalam khayalan gue melihat mereka akan datang ke pemakaman
gue, ikut nyolatin dan ikut nganterin sampe kuburan, kemudian pulang dan
teringat selama beberapa hari kemudian ya kehidupan mereka akan berjalan
seperti biasa, hanya mungkin pada saat-saat tertentu aja mereka bakal inget
gue.
Motor Supra X 125 warna Hijau Putih dengan Batok Geter
Motor yang mungkin udah nemenin gue selama ribuan kilometer
selama kurang lebih 9 tahun gue miliki. Banyak orang yang gue kenal mulai dari
yang penghasilannya bagus sampai yang penghasilannya jeblok udah ganti motor bahkan
sampai beberapa kali, tapi gue masih setia dengan motor pertama gue ini. Karena
apa? Ya karena ga punya duit buat beli yang baru, wkwkwk. Kenapa ga kredit aja
seperti orang lain? Gue males untuk mikirin cicilan tiap bulannya, lagian yang
ini aja masih cukup kok, kalopun mau ganti gue maunya nabung sampai uangnya
cukup baru beli yang baru, lagipula sayang juga mau ganti, udah banyak kenangan
d motor itu, mulai dari yang manis sampai yang blangsak.
Setelah gue meninggal mungkin motor itu akan dijual karena
untuk apa juga disimpan, toh yang biasa pakai juga udah meninggal, atau bisa
juga dipakai adik gue yang paling kecil untuk kerja sehari-hari, tapi itu
kemungkinannya kecil, karena motor gue bukan motor yang bisa dipakai semua
orang, karena ada beberapa hal di motor itu yang cuma gue yang ngerti, dan juga
kondisi fisiknya udah ga bagus-bagus amat.
Buku-buku berdebu yang sebagian belum gue baca
Di keluarga gue ga ada yang hobi baca, kalaupun iya kayanya
gue ragu mereka akan baca buku-buku gue, karena buku-buku gue kebanyakan novel horror,
misteri, atau fantasi, kalopun mereka suka baca kayanya selera buku gue ga
cocok dengan selera mereka. Jadi yang terjadi pada buku-buku gue ya paling hanya
akan memenuhi rak gue dengan debu-debu yang menyelimuti.
Gaming Console, Mini 4wd, Gundam, dan beberapa mainan yang
pastinya juga terbengkalai
Semenjak kerja dan punya penghasilan gue kadang beli
beberapa hal yang dulu ga bisa gue dapatkan waktu kecil, contohnya Gaming
Console seperti 3DS, mini 4wd original Tamiya, sampai Gundam juga ada. Mainan-mainan
itu yang menemani gue selama sendirian di kost-an. Tanpa adanya gue tentu ga
bakal ada yang mainin, jadi nasib mereka pasti bakal terbengkalai di dalam
kotak kardus tanpa pernah dimainkan lagi.
Apa lagi ya?
Baru itu aja sih yang kepikiran di khayalan gue ketika gue
mati. Taoi ya yang pasti kejadiannya ga bakal kaya Yusuke di film itu. Kejadiannya
bakal kaya apa? Ya gue juga ga tau. Nanti gue kasih tau kalo gue udah dapet
bocorannya.
0 Komentar